Best Friend Adventure
Setelah selesai bermain Facebook, mereka bermain bersama di halaman belakang rumah Ashilla. “Mmm, enaknya main apa ya?” tanya Ashilla. “Apa ya? Mau main permainan ala kita nggak? Yang kita ciptakan waktu pelajaran olahraga itu loh!” usul Namira. “Oh, yang namanya Basket Futsal ya? Nggak, ah, repot! Kita main yang lain saja yaa,” jawab Ashilla. “Oh, oke.. kita main apa ya?” tanya Namira bingung. “Kita main game online, yuk!” seru Ashilla. “Yuk!” jawab Namira lantang.
Tak lama kemudian, mereka mengunjungi laman games.co.id, memilih-milih gamesnya. “Eh, kita main penata rambut saja ya!” pinta Namira. “Boleh..” jawab Ashilla. Klik. Ashilla mengklik penata rambut. “Mmm, permainannya mau yang apa?” tanya Ashilla. “Ya, terserah kamu saja! Kalau aku sih, suka main Super Hair Studio! Seru loh, kita bisa menata rambut sesuai selera kita,” usul Namira. Klik. Ashilla mengklik permainan Super Hair Studio. Setelah loadingnya selesai, Namira mengajarkan cara bermainnya pada Ashilla. Saat Ashilla dan Namira asyik bermain, tiba-tiba permainan yang mereka mainkan berubah. Layarnya berubah menjadi putih bersih. Syut! Ashilla dan Namira terisap ke dalam komputer. “Aaaaaaa!!” teriak Ashilla. “Ashillaaa..,” pekik Namira. Gubrak! Mereka jatuh di sebuah halaman yang super besar.
“Dimana kita?” tanya Namira heran. “Mana kutahu, Mir!” jawab Ashilla. Di halaman yang super besar itu mereka melihat salon, toko roti, dan mall. Orang-orang yang tinggal di halaman itu juga seperti manusia. “Wah, sepertinya kita ada di dunia mimpi, Mir!” tebak Ashilla. “Ya..,” jawab Namira singkat.
Mereka menghampiri salah satu dari orang-orang itu untuk bertanya. “Maaf, permisi. Perkenalkan, nama saya Ashilla dan ini temanku, Namira.. bolehkah kami tahu nama tempat ini?” tanya Ashilla. “Ya, sekarang kamu ada di Geordia City. Kamu dari mana?” jawab wanita itu. “Kami dari Jakarta. Dunia manusia. Oh ya, siapa namamu? Kami boleh kenalan?” tanya Ashilla. “Oh, ya tentu saja. Namaku Courtney,” jawab Courtney sambil tersenyum. “Dan ini temanku, Barbara..,” lanjutnya lagi sambil memperkenalkan temannya. “Salam kenal ya, Barbara!” ucap Ashilla dan Namira hampir bersamaan. “Salam kenal juga, Ashilla dan Namira,” jawab Barbara sambil tersenyum. Courtney dan Barbara seperti barbie. Tubuhnya langsing dan rambutnya pirang. Warna rambut Courtney lebih gelap dibanding Barbara. Mereka berdua cantik. Courtney dan Barbara bercerita tentang Geordia City.
“Oh ya, ngomong-ngomong kok kalian bisa sampai disini? Bagaimana ceritanya?” tanya Barbara ingin tahu. “Kami sedang bermain game online. Tiba-tiba kami berdua terisap masuk ke dalam komputer. Sampailah kami ke kota ini. Kami ingin kembali..,” kata Ashilla. Matanya berkaca-kaca, menahan kekhawatirannya tidak bisa kembali ke rumahnya. “Kami takut kalau-kalau kami tidak bisa kembali ke dunia kami,” lanjut Namira. “Jangan khawatir, kalian bisa kembali ke dunia kalian asalkan kalian menemui Ratu Artabella yang ada di Istana Haylees,” jawab Courtney. “Bisakah kalian mengantarkan kami kesana?” kata Namira. “Mmmm, bagaimana ya? Eee.. bi.. bisa!” jawab Courtney tergagap-gagap. “I.. iya! Ki.. kita bisa kok mengantarkan kalian kesana,” sambung Barbara semangat. “Ya sudah, kita akan pergi kapan?” tanya Ashilla sudah tidak sabar. “Besok!” jawab Namira lantang. “Loh, nggak bisa.. kita harus berangkat nanti malam pukul 22.00 supaya tidak diketahui oleh penjaga pagi,” jelas Courtney.
Malamnya…
“Sudah siap?” tanya Namira gugup. “Belum, sekarang masih pukul 21.00. Nah, waktu luang seperti ini kita gunakan untuk mengisi tenaga, terutama kamu manusia supaya bisa serupa dengan kita,” jelas Courtney. “Oh, memangnya, kita yang manusia, mengisi tenaga menggunakan apa?” tanya Ashilla penasaran. “Sederhana saja kok. Kalian harus memakan sop rumput laut dan meminum teh rumput laut. Rasanya enak kok,” jawab Barbara. “Euh, pasti gak enak..,” tebak Namira. “Ini teh dan sop rumput lautnya. Enak nggak enak kalian harus menyantapnya. Kamu mau pulang ke dunia manusia kan?” ujar Courtney. “Ma.. mau.. si.. sini, biar kami yang menyantapnya deh,” jawab Ashilla mewakili Namira. Ketika kedua sahabat itu mencobanya, ternyata rasanya enak, mereka pun menyukainya. Hap.. hap.. hap.. srup!
Setelah Namira dan Ashilla selesai makan dan minum, Courtney dan Barbara segera mengambil kertas. Kertas itu nantinya akan diberikan kepada Ratu Artabella. Lalu Courtney dan Barbara menjelaskan perjalanan yang akan ditujui. Courtney dan Barbara menyihir dirinya sendiri hingga mereka mempunyai sayap yang indah. Courtney dan Barbara menyihir Ashilla dan Namira sehingga mereka berdua mempunyai sayap. Lalu mereka pun berangkat.
Sesampainya di Istana Haylees, Ashilla dan Namira bertemu dengan Ratu Artabella. “Selamat pagi Yang Mulia!” kata Ashilla dan Namira sambil menundukan badannya. “Pagi! Apa maksud kalian datang kesini, cantik?” tanya Ratu Artabella. “Kami berdua adalah manusia yang tersesat di Geordia City ini. Apakah kami bisa kembali ke dunia kami lagi Yang Mulia?” jawab Ashilla gugup. Lalu Ratu Artabella menjelaskan cara pada mereka supaya bisa kembali ke dunia mereka.
Malamnya..
“Mmm, cantik, ini kristalnya, apakah kalian sudah mengambil barang?” tanya Ratu Artabella. “Sudah, terima kasih Ratu,” jawab Ashilla. “Mmmm, Courtney! Barbara! Terima kasih ya kalian sudah membantu kami berdua.” “Selamat tinggal, teman.” jawab Courtney dan Barbara.
“AKRAKABOOM!” ucap Ashilla dan Namira. Syut! Mereka kembali berada di depan komputer dan di dunia manusia ternyata masih siang loh..
“Aku takkan melupakan petualangan ini, Mir! “Iya, La! Aku juga,” jawab Namira.
THE END
Cerpen Karangan: Thessalonica F.R