Bumi, seperti semua planet di tata surya kita, memiliki awal yang
sangat keras dalam penciptaannya. Ada daerah di ruang angkasa yang
disebut ‘pembibitan planet’ dan berisikan penuh dengan gas, debu dan
berbagai macam unsur lainnya. Ketika tekanan terbentuk dalam diri
mereka, dikombinasikan dengan potensi ‘pemicu’ (seperti bintang tua yang
meledak), hal itu menyebabkan penciptaan bintang dan semua isinya
meledak ke luar. Ada sejumlah energi yang luar biasa besarnya dilepaskan
dalam tahap awal penciptaan bintang-bintang dan planet-planet. Bagian
dari energi inilah menyebabkan mengapa pusat bumi terasa panas.
Bumi memiliki Pusat atau Inti yang Panas
Ketika bumi diciptakan, selama miliaran tahun, sesungguhnya ada
potongan asteroid yang besar dan benda-benda planet menabrak satu sama
lain ketika terjadi ledakan. Masing-masing jatuh ke lainnya, dan dari
tabrakan tersebut dihasilkan energi, hal ini membuat pusat panas dan
lebih panas. Semakin banyak terjadinya tabrakan, semakin tinggi tingkat
energi dan panas yang bergerak lebih jauh menuju pusat.
Semakin besar planet , semakin berkembang energi internalnya.
Berputar, atau rotasi, juga memungkinkan pengembangan gravitasi dan
logam panas cair yang terkandung dalam asteroid memungkinkan
pengembangan medan magnet karena mereka berputar-putar dengan rotasi.
Seperti pada lebih objek yang bertabrakan panas masuk lebih dalam dan
lebih ke pusat bumi.
Suhu dan reaksi kimia yang terjadi secara begitu kuat dapat
menyebabkan radioaktivitas, yang benar-benar membuat pusat bumi seperti
‘mesin panas’. Ini berarti bahwa pusat bumi terus meregenerasi panas.
Inti bumi memiliki ukuran seperti planet kecil, Pluto. Inti bumi
terbadi dalam 2 bagian, dengan inti yang paling dalam memiliki ukuran
seperti bulan dan diperkirakan memiliki densitas yang sama seperti baja.
Bagian berikutnya dari inti adalah lapisan logam cair yang panas. Di
lapisan luar ini adalah mantel, yang merupakan batuan cair panas.
Sebagian besar panas bumi yang terkandung dalam mantel.
Permukaan bumi tempat kita hidup terasa dinging. Ketika tekanan
terbentuk dalam mantel, retakan muncul di permukaan. Lebih banyak
tekanan dari panas dapat mendorong ke permukaan atas dan batuan cair
dari mantel harus pergi ke suatu tempat, sehingga dapat keluar ketika
terjadinya letusan gunung berapi.
Panas dari pusat bumi adalah alasan planet ini terus berubah. Inti
panas diciptakan ketika planet kita pertama kali tecipta dan terus
menghasilkan panas.
Selasa, 24 Maret 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar